Atap memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari panas dan hujan. Selain itu, atap yang sedap dipandang, juga melambangkan selera artistik pemiliknya.
Ada berbagai bentuk atap. Namun dalam memilih atap, perlu dikedepankan soal fungsinya. Atap juga harus memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca.
Selain kemampuan memenuhi fungsinya, dalam memilih atap perlu juga dipertimbangkan soal estetika. Atap dikatakan baik jika memenuhi tiga hal, yaitu: komposisi, skala, dan keindahan itu sendiri.
1. Atap Pelana - Merupakan atap yang dianggap paling aman. Pemeliharaannya simpel, dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran. Biaya pembuatannya pun paling murah, dibanding bentuk-bentuk atap lainnya.Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus. Pertemuan tersebut, biasa disebut dengan bubungan. Kemiringannya bisa diatur, antara 30-45 derajat. Sedangkan, tepi bawah bidang atap, disebut tepi teritis. Biasanya di sinilah dipasang talang air. Foto: Richard | |
2. Atap Perisai - Merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana. Terdiri atas dua bidang atap miring, yang berbentuk trapesium. Tepi atasnya bertemu pada satu garis (bubungan). Dua bidang atap lainnya berbentuk segi tiga, dengan kemiringan yang biasanya sama.Bentuk atap ini tampak cantik, seperti joglo. Namun ada kelemahannya, yaitu mudah bocor dan retak. Penggunaan banyak kayu sebagai sambungan, membutuhkan biaya lebih mahal dari atap pelana. Foto: Martin | |
3. Atap Sandar - Biasa disebut atap tempel. Umumnya terdiri atas dua bidang atap miring. Bagian tepi atasnya, bersandar atau menempel pada tembok bangunan. Rumah dengan bentuk atap sandar, biasanya merupakan tambahan. Misalnya ingin menambah bangunan baru, di samping bangunan lama.Foto: Richard | |
4. Atap Datar - Modelnya berupa bidang datar memanjang horizontal. Seringkali dipakai untuk atap teras di depan pintu masuk. Sebagian bahkan digunakan untuk membuat taman, di atap rumah.Atap datar adalah yang paling sulit perawatannya, terutama masalah kebocoran. Oleh karena itu pengecorannya tidak bisa sembarangan. Perlu biaya yang lumayan mahal. Selain itu, atap datar tidak memiliki rongga ruang di bawahnya. Sehingga, membuat suhu udara ruangan di bawahnya terasa panas. Foto: Richard |
Penulis: Tim IDEA/Anissa
0 komentar:
Posting Komentar