Dunia Rumah on Facebook

Teknik pengerjaan atap

Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh persyaratan berikut ini harus diikuti.

Bentang maksimal

Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.

Teknik sambungan

Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga harus diperhatikan. Misalnya,kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan atap.

Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :

- baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang tepat agar kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan tersebut dan dimensi kayunya.

- Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2x ketebalan kayu yg disambung.

Pemasangan

Kerapian pemasangan penutup atap (presisi),jika menggunakan genteng,maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering terjadi pada jurai dalam,yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam;susunan atap yang tidak berpresisi;atau bidang atap yang bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi kekuatan atap.

Keawetan material

Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan termasuk cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap kayu. Kayu yang diserang akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk menciptakan atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan. Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat meningkatkan daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari korosi atau karat.

Bentuk atap berdasarkan kemiringan

  1. atap datar (kemiringan 0°- 4°)

karakter:

- sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.

- Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)

- Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar menggunakan bahan metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas matahari langsung dialirkan kedalam ruang);

- Ada 2 jenis penutup,yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton lebih mahal tetapi penyaluran panasnya lebih tinggi.

  1. atap miring,(tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)

karakter:

- konstruksi atap lebih rumit;

- membutuhkan jumlah material yang lebih banyak;

- ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;

- pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti seperti beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis yang dibentuk seperti genteng;

- pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe.

Tim Duniarumah

0 komentar:

Posting Komentar