Ingin atap rumah tampil lebih menarik? Coba gunakan hiasan wuwungan pada atapnya. Tampilan atap pun cantik dan unik.
Hiasan pada atap, biasanya dipasang di bagian kerpus (bubungan rumah). Pada rumah tradisional Jawa, bubungan atau wuwungan biasanya dipasangi hiasan.
Selain berbentuk burung atau gunungan wayang, ada pula yang berbentuk kepala naga, atau mahkota. Dengan hiasan wuwungan, tampilan atap Anda menjadi unik, cantik, dan mudah dikenali.
Hiasan ini terbuat dari tanah liat. Tidak sulit kok untuk mencarinya. Anda bisa menemukannya di sentra-sentra penjual material.
Ada dua jenis wuwungan yang dijual di pasaran. Pertama, untuk dipasang di bagian paling atas rumah. Kedua, untuk dipasang di pinggir atap.
Selain yang terbuat dari tanah liat, sekarang ada pula yang terbuat dari logam atau seng. Sedangkan untuk desain, ada wuwungan lama, yang tergolong antik, dan wuwungan baru. Harga untuk wuwungan antik, tentu jauh lebih mahal dibanding harga wuwungan desain modern.
Wuwungan yang terbuat dari tanah liat biasa disebut wuwungan tradisional. Karena pembuatannya pun masih dengan cara-cara tradisional. Biasanya dibuat dengan memasukkan tanah liat, ke dalam cetakan dari semen. Setelah kering, wuwungan diangin-anginkan selama seminggu, atau dijemur selama tiga hari. Kemudian dimasukkan ke dalam oven, atau dibakar di tumpukan kayu dan sampah daun.
Sebaiknya Anda menggunakan jasa tukang batu untuk pemasangan wuwungan. Agar lebih rapi. Pemasangannya, tidak jauh berbeda dengan pemasangan kerpus. Wuwungan tradisional memiliki daya tahan cukup lama, yaitu hingga 30 tahun.
Tertarik untuk mencoba?
Penulis: AnissaFoto: Richard
0 komentar:
Posting Komentar